 |
PENYAMPAIAN : Pakor Polwan Polres Bulungan Magdalena Lawai, S.Sos saat menjelaskan sejarah singkat terbentuknya Polwan pada momen syukuran Hari Jadi Polwan ke-74 di Polres Bulungan. |
TANJUNG SELOR, POLRES BULUNGAN - Mewakili sejumlah personel polisi wanita (Polwan) di Polres Bulungan. Pakor Polwan Polres Bulungan Magdalena Lawai, S.Sos menyampaikan rasa terima kasih setinggi - tingginya kepada Kapolres Bulungan, Wakapolres Bulungan, PJU dan Kapolsek serta jajaran seluruh anggota Polres Bulungan yang telah mendukung secara penuh pelaksanaan Hari Jadi Polwan ke-74 ini. Baik berupa petunjuk, arahan, motivasi, tenaga dan materi.
IPDA Magdalena dalam kesempatan tersebut menyampaikan sejarah singkat lahirnya Polwan. Tercatat, pada tanggal 1 September 1948 di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Kala itu, Belanda ingin kembali menguasai Indonesia setelah jepang kalah dari sekutu. Akhirnya, pengungsian masal terjadi dari sejumlah wilayah di sumatera, bahkan Singapura.
Untuk mencegah terjadinya penyusupan mata-mata Belanda. Maka, penggeledahan menyeluruh dilakukan kepada seluruh barang bawaan dan tubuh pengungsi. Namun,dalam prakteknya pengungsi wanita merasa tidak nyaman bahkan menolak digeledah oleh para polisi laki - laki. Selain itu, tercatat pada awal tahun 1948. Terdapat kesulitan yang dialami polisi laki-laki saat melakukan pemeriksaan terhadap korban, tersangka ataupun saksi wanita. Terutama pemeriksaan fisik saat tengah menangani sebuah kasus.
Hingga pada akhirnya, berdasarkan permohonan yang diajukan oleh Kepala Jawatan Kepolisian di Sumatera. Pemerintah Indonesia menunjuk sekolah polisi Negara/SPN di Bukit Tinggi untuk merekrut dan membuka pendidikan Inspektur polisi wanita/Polwan. Kemudian, tanggal 1 september 1948 enam perempuan dinyatakan lolos dan total sembilan pendaftar.
Selanjutnya, enam polwan tersebut diterima bersama 44 siswa laki-laki yang merupakan angkatan ke-2 di SPN Bukit Tinggi. Enam calon polisi wanita/polwan ini adalah Nelly Pauna Situmorang, Mariana Mufti, Djasmaniar Husein, Rosmalina Pramono, Rosnalia Taher dan Dahniar Soekotjo. Karena pada hari itu untuk pertama kali nya perempuan diterima dan dimulai ikut pendidikan inspektur polisi. Maka, 1 September 1948 ditetapkan sebagai hari lahir Polwan.
Tak sampai di situ, pada kesempatan itu juga kami. Khususnya, dalam rangka Hari Jadi Polwan ke-74 ini ada beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan bersama seluruh Polwan di Polda Kaltara. Meliputi, Bhakti Kesehatan, Bhakti Sosial, Polwan Go To School, Anjangsana, olahraga bersama, napak tilas di Bukit Ringgi, Sumbar oleh Pakor Polwan Polda Kaltara dan dua perwakilan sesuai petunjuk Mabes, ziarah di TMP dan Bhakti Religi. Untuk polwan Polres Bulungan mendapatkan tugas melaksanakan Polwan Go To School kepada siswa- siswi SMA di Tanjung Selor. Yakni, dengan memberikan materi tentang cerdas bermedia sosial yang serentak seluruh Polwan RI pada 8 September 2022.
Tambahnya, kegiatan puncak syukuran dilaksanakan serentak secara virtual zoom meeting. Di mana seluruh Polwan Polda Kaltara mengikutinya di ruang Command Center Polda Kaltara yang dihadiri oleh Kapolda Kaltara, PJU Polda Kaltara, Ibu Asuh Polwan Polda Kaltara. Dan pada acara puncak peringatan HUT Polwan ke-74. Kapolri memberikan sejumlah arahan kepada Polwan seluruh Indonesia. Dengan beberapa poin penting yang menjadi pedoman bagi seluruh Polwan Ri.
Mulai dari, permintaan agar kepada seluruh jajaran polwan dapat meraih kembali kepercayaan publik terhadap institusi Polri lewat pendekatan yang humanis. Polwan diharapkan betul-betul bisa tampil untuk mendorong kepercayaan masyarakat kepada Polri sehingga bisa kembali bahkan bisa lebih meningkat dari sebelumnya serta beberapa lainnya.
IPDA Magdalena mengatakan, dari apa yang telah disampaikan Kapolri. Sehingga pihaknya bakal menjadikan pedoman guna tercapainya tujuan organisasi. Dan dalam pelaksanaan tugas ke depan pihaknya sangat mengharapkan petunjuk dan arahan selalu dari para pimpinan dan seniorserta masukan dari
rekan-rekan. Sehingga dalam melaksanakan tugas, para Polwan sebagai anggota polri bisa maksimal namun tidak melupakan kodrat dengan memiliki tanggung jawab sebagai seorang wanita atau ibu. Sehingga peran ganda tersebut dapat dilaksanakan secara bersama-sama dengan maksimal. (HmsResbul)