KEPOLISIAN Daerah (Polda) Kalimantan melalui Polres Bulungan, mengerahkan ratusan personel di pos penjagaan yang disiapkan pada saat arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Kapolres Bulungan AKBP Muhammad Fachry mengatakan, pihaknya menyiapkan 117 personel. Namun, pihaknya Bersama instansi lain juga mengerahkan petugas di tiap pos penjagaan agar arus mudik dan balik Lebaran kali ini berjalan kondusif.
“Pengamanan terpadu ini kita lakukan untuk berikan rasa aman kepada masyarakat yang akan merayakan Idulfitri nanti,” ungkap Muhammad Fachry saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Lintas Sektoral Kesiapan Operasi Ketupat Kayan Tahun 2018, Selasa (5/6).
Lanjutnya, Polri akan dibantu jajaran TNI serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam Operasi Ketupat Kayan kali ini. “Rencananya Operasi Ketupat akan dilaksanakan selama 18 hari yang dimulai sepekan sebelum dan sesudah Lebaran. Operasi ini bertujuan menghindari segala bentuk tindakan kejahatan,” ujarnya.
Dijelaskan, pada 2017 lalu terdata ada 6 kasus kejahatan selama operasi digelar. Sementara itu, ada 6 kasus terjadi tingkat lintas nasional. Sementara kejahatan yang masih saja ditemukan pada saat Operasi Ketupat di tahun sebelumnya antara lain, pencurian, narkoba, penganiayaan, pencabulan dan kecelakaan.
“Mudah-mudahan tahun ini tidak ada. Untuk itu kita akan bersinergi bersama dengan stakeholder dan masyarakat untuk mencegahnya. Pada 2017 lalu, kasus narkotika selalu mendominasi yakni sebanyak 15 kasus. Kebanyakan ditemukan pada motoris saat tes urine ternyata banyak positif menggunakan narkoba. Tahun ini akan kita lakukan pengecekan lagi,” jelasnya.
Ia menegaskan, pihaknya bersama tim gabungan akan menindak tegas kepada pemilik dan motoris speedboat yang tidak mengutamakan keselamatan penumpang termasuk mengangkut barang bawaan berlebihan.
“Terkait akan dimulainya operasi ketupat ini Polres Bulungan bersama Polda Kaltara akan gelar apel kesiapan besok (hari ini, Red) ,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Pemprov Kaltara juga menyiapkan petugas kesehatan pada tiap posko. “Kemarin kami sudah diajak rapat semua oleh bapak Wakil Gubernur, kebetulan kesehatan juga ada unsurnya, termasuk kabupaten kota juga dipanggilin. Kabupaten kota juga menyampaikan dimana-mana posko yang diusulkan supaya bisa nanti jadi informasi ke semua pihak,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kaltara, Arif Rakhman, Senin (4/6).
Di setiap posko, bebernya, warga bisa mendapatkan berbagai informasi dan layanan menyangkut mudik Lebaran. Di antaranya adalah pelayanan kesehatan. Dimana disiapkan fasilitas maupun petugas untuk memberikan pertolongan pertama.
“Seperti kami upayakan ada ambulance di posko-posko dan juga ada beberapa tenaga kesehatan yang ikut di dalam posko,” bebernya usai menghadiri konferensi pers di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Tarakan.
Dari hasil rapat, posko bersama mudik lebaran sudah dibuka sejak H-7 dan ditutup H+7 Lebaran. Warga yang dalam perjalanan mudik merasakan ada gangguan kesehatan, bisa mendatangi posko bersama yang sudah di sebar di seluruh Kaltara.
Jika kondisi warga harus mendapatkan penanganan medis yang lebih lengkap, Dinas Kesehatan Kaltara sudah bekerjasama dengan fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, untuk menjadi rujukan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Di pihak lain, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan juga membuka layanan bagi warga untuk mendapatkan pengobatan di fasilitas kesehatan (faskes) di saat libur Lebaran.
“Prinsip portabilitas pada program JKN-KIS bisa dirasakan saat-saat mudik Lebaran sesuai dengan peraturan perundangan dan yang selama ini sudah berjalan. Peserta yang berada di luar kota dan tidak menetap dalam jangka waktu lama dapat mengakses pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) walaupun peserta itu tidak terdaftar di FKTP tersebut. Hal tersebut juga sudah menjadi bagian dari perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan dan faskes dan faskes tidak diperkenankan menarik biaya tambahan,” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tarakan Wahyudi Putra Pujianto.
Wahyudi menambahkan, kewajiban melayani peserta luar wilayah saat libur lebaran juga berlaku bagi FKTP non puskesmas (klinik pertama dan dokter praktek perorangan) yang membuka praktek pelayanan kesehatan.
Apabila tidak terdapat FKTP yang dapat memberikan pelayanan saat libur lebaran di wilayah tersebut, atau peserta yang membutuhkan pelayanan di luar jam buka FKTP maka warga dapat dilayani di instalasi gawat darurat (IGD) untuk mendapatkan pelayanan medis dasar di seluruh fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) di Kaltara.
Terpisah, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Tarakan juga tengah sibuk melakukan pemeriksaan dan pemantauan lebih ketat terhadap speedboat yang akan berlayar di Pelabuhan Tengkayu I (SDF).
Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli pada KSOP Tarakan Syaharuddin mengatakan, kegiatan itu akan dilakukan bahkan satu bulan setelah Lebaran
Dalam pelaksanaan tersebut, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan sarana spedboat seperti hidrolik, kelayakan body, kemudi, mesin dan alat navigasi.
Selain itu, pihaknya juga memeriksa kesehatan motoris untuk melakukan perjalanan berlayar dan perlengkapan keselamatan seperti life jacket.
“Kita hanya menemukan life jacket di beberapa speedboat yang tidak dirawat dengan baik dan tidak layak pakai. Seperti robek, gabus yang sudah tipis, dan tidak memiliki kancing,” ujarnya, Selasa (5/6).
Pihaknya juga menumkan motoris yang kurang sehat untuk mengemudi. “Jadi kami tunda berlayarnya untuk di alihkan ke esok harinya. Semua demi keselamatan penumpang,” sambungnya.
Syaharuddin mengakui bahwa ia telah mengingatkan kepada seluruh motoris dan anak buah kapal speedboat untuk memerhatikan kesehatan. “Apabila kami menemukan pelanggaran tersebut maka akan kami cabut izin berlayarnya," tegasnya.
No comments:
Post a Comment